---"Welcome To My Blog"---

Cara Rooting Smartphone Samsung Galaxy: Tradisi Khitanan khas Betawi

Tradisi Khitanan khas Betawi

Sunat adalah upacara memotong ujung alat kelamin laki-laki dengan ukuran tertentu. Menurut ajaran agama Islam, bila anak laki-laki memasuki akhil balig ia harus segera disunat. Anak laki-laki yang sudah akhil balig tetapi belum disunat, shalatnya tidak akan sah.

Dalam tradisi Betawi, sunat dapat diartikan sebagai proses pembeda. Maksudnya, seorang anak laki-laki yang sudah disunat berarti sudah memasuki dunia akhil balig. Karena sudah akhil balig maka ia sudah seharusnya mampu menjaga diri dari perbuatan yang melanggar ajaran agama & adat kesopanan di masyarakat.


Rembuk Sunat

Zaman dulu, jika seorang anak laki-laki akan disunat, bapak atau ibunya akan rembukan atau bermusyawarah untuk pelaksanaan upacara sunat. Dalam rembukan itu, biasanya akan diajak orang tua atau sesepuh kampung yang nasihatnya akan dijadikan bahan pertimbangan, Tidak ketinggalan juga sang pengantin sunatnya diajak rembukan. Dalam rembukan biasanya yang dibicarakan, antara lain adalah:
  1. Tanyakan terlebih dahulu kepada sang anak apakah ia sudah berani untuk disunat. Ini sangat penting ditanyakan, karena jika anak belum berani untuk disunat maka tidak akan dilaksanakan karena khawatir terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Tanyakan juga kepada anak apakah ingin diarak keliling kampung atau tidak. Kalau ingin diarak, apakah ia ingin diarak menggunakan diusung tandu atau menaiki kuda.
  2. Mencari atau menentukan bengkong atau dukun sunat yang akan dipanggil untuk mengkhitan. Setiap bengkong mempunyai ciri khas tersendiri. Kalo tangan bengkong memang jodoh, si anak yang disunat akan cepet sembuh. Biasanya bengkong yang sudah senior (pengalaman & doa-doanya) akan lebih diutamakan. Bengkong yang baik itu mempunyai ajian atau doa mustajab yang dapat menghipnotis sang penganten sunat agar tidak merasa takut atau sakit & tidak terlalu banyak mengeluarkan darah pada saat setelah disunat. Zaman dulu, dokter masih jarang & hanya ada di kota saja, sedangkan di kampung hanya ada tukang bengkong atau dukun sunat.
  3. Menentukan kapan (hari, tanggal) pelaksanaan sunat. Pada umumnya, masyarakat Betawi melakukan khitan pada bulan Maulid atau Syawal (sehabis lebaran). Zaman sekarang biasanya dilakukan pada saat liburan kenaikan kelas. 
Kalo ke-3 hal tersebut sudah dilakukan, selambat-lambatnya 15 hari segera dilaksanakan acaranya. Sang penganten sunat biasanya sudah dilarang berlompat-lompatan atau berlarian. Sebab apabila melakukan aktivitas itu pada saat disunat akan banyak mengeluarkan darah.


Pakaian Penganten Sunat

Sebelum hari H ( pelaksanaan) biasanya anak dirias dengan rias & pakaian kebesaran sunat, dijadikan pengantin sunat. Pagi-pagi si pengantin sunat mulai diarak keliling kampung. Tujuannya untuk memb semeri hiburan atau memberi kegembiraan serta semangat kepada si anak bawah besok dia akan dapat pengalaman baru, yaitu pengalaman sunat. Pelengkapan & pendukung acara pada kegiatan prosesi ngarak pengantin, anatara lain:

  1. Pakaian penganten sunat lengkap
  • Jubah atau jube
  • Gamis
  • Selempang
  • Alpie
  • Alas Kaki
     2.  Pembaca Salawat dustur
     3.  Grup rebana ketimpring sebagai tukang ngarak & membaca salawat badar
     4.  Kuda hias
     5.  Beberapa buah delman hias
     6.  Grup ondel-ondel, tanjidor, atau marawis


Diarak Keliling Kampung

Pelaksanaan sunat dibagi 2, yaitu hari pertama & hari pelaksanaan sunat. Hari pertama disebut juga hari membujuk dan menghibur si pengantin sunat. sesudah si pengantin sunat dirias dengan rebana keyimpring dan selawat badar menuju kuda. kuda ini pun dirias dengan bunga-bunga dan bermacam buah-buahan. Dan didekat ekor kuda digantungkan seikat padi dan sebuah kelapa. sebelum rombongan pengantin pengantin sunat berangkat, serenceng petasan dibakar sebagai tanda bahwa rombongan siap berangkat.

Biasanya, si pengantin sunat akan didampingi teman-temannya bermainannya. Dia naik kuda dan teman-temannya mengirimgi dengan naik delman. Berjalan dibarisan paling depan adalah grup ondel-ondel yang menari. Rombongan berkeliling kampung sambil diiringi rebana ketimpring.

Sebelum bengkong dengan peralatan sunatnya beraksi, biasanya orang tua si anak lebih dulu tang menghibur, menanyakan apa yang diinginkan si anak. si pengantin sunat akan meminta sesuatu barang yang disukainya, misalnya sepeda atau yang lainnya. selain itu, disisi si anak disajikan meja yang terdapat bekakak ayam lengkap dengan nasi kuning dan buah-buahan. Bekakak ayam adalah ayam panggang yang tidak dipotong-potong dan setelah sunat akan dimakan bersama teman-temannya.

Selesai dipotong, pantangan bagi anak yang disunat adalah tidak boleh makan ikan asin dan masakan yang dicampur udang. dia juga tidak boleh melangkahi tahi ayam. Entah apa hubungannya antara melangkahi tahi ayam dan sunat. Jelas, anak-anak yang sunat tidak berani melangkahi tahi ayam. Entah apa hubungannya antara melangkahi tahi ayam dan sunat.

Setelah disunat, si anak akan memperoleh hadiah dari kakek, nenek, encang, encing, keluarga, dan para tetangganya. hadiah itu bermacam-macam jenisnya, tapi yang utama utama adalah uang. Setelah itu, dilaksanakan selametan atau tahlilan, termasuk muludan. Memang itu adalah sebuah tradisi dari orang Betawi.






Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Copyright © Cara Rooting Smartphone Samsung Galaxy Urang-kurai